13 Januari 2021
JANGAN KHAWATIR! TETAP JAGA KESEHATAN MENTAL
Gulun – Sepekan terakhir ini dua penduduk Desa Gulun dinyatakan meninggal dengan status suspek positif Covid-19, dan dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Jumlah ini tentu baru bagi Desa Gulun. Meskipun pernah berada dalam zona merah sebanyak tiga kali, namun ketiga pasien sebelumnya berada dalam kondisi sehat dan tanpa gejala.
Masyarakat Desa Gulun yang merupakan masyarakat yang dinamis dengan mata pencaharian beragam dituntut untuk selalu keluar rumah dan bertemu dengan banyak orang. Lantas bila tetangga terpapar Covid-19 apakah kita perlu khawatir? TIDAK!
Masyarakat sekitar diminta untuk tenang namun harus tetap waspada. Maksudnya tak perlu terlalu khawatir namun harus tetap menjaga prokes. Mengapa demikian? Karena Virus tidak bergentayangan dari rumah tetangga ke rumah kita, virus juga tidak bisa terbang di udara, dan virus tidak pula bisa berjalan.
Lantas apa yang harus kita lakukan? Selaku perawat Bina Desa Gulun, Yufika Sahara, menerangkan hal-hal yang harus dilakukan ketika tetangga terpapar Covid-19, diantaranya:
Jangan masuk ke rumah tetangga tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).
Tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker saat keluar rumah dan menjaga jarak minimal satu meter.
Selama kita tidak masuk kita tidak akan tertular.
Bantu mereka dengan apa yang kita bisa
Bantuan apa saja yang bisa kita berikan?
Sediakan makanan selama masa isolasi.
Membantu penyemprotan disinfektan.
Menjaga agar tidak ada orang tanpa kepentingan masuk tanpa memakai APD.
Arahkan keluarga untuk melaksanakan tata cara isolasi mandiri agar anggota keluarga yang lain tidak ikut terpapar.
Tidak khawatir akan membantu kita tetap tenang utamanya dalam menghadapi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat ini. Tenang juga akan berimbas pada kesehatan mental kita. Kesehatan mental ini memiliki hubungan erat dengan kesehatan tubuh, termasuk dalam hal imunitas. Adanya perubahan hidup di masa pandemi saat ini sangat berpotensi menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental. Antara lain meningkatnya rasa bosan, kecemasan, maupun kelelahan fisik, terutama bagi tenaga kesehatan.
Meningkatkan kesehatan mental salah satu caranya adalah dengan menerima perasaan yang ada, menerima kondisi dan mengelola perasaan tersebut untuk menjadi lebih positif dan menyadari bahwa saat ini memang bukan situasi normal.
Kesehatan mental juga dapat ditingkatkan dengan saling mendukung, bekerja secara produktif, dan melakukan hobi produktif, seperti memasak, berkebun, mencari peluang ekonomi, ikut berkontribusi pada komunitas, berkegiatan sosial, dan dapat menyebarkan informasi positif kepada masyarakat.